Mudik
Gambir, genose, Argo Lawu (part 1)
Selalu libatkan Allah.. itu memang seharusnya yang kita lakukan dalam setiap rencana ataupun berkegiatan.
Aku butuh mudik yap sejak pandemi keinginan untuk mudik sangat membuncah tetapi mengingat dan menimbang plus keadaan ekonomi juga akhirnya kutahan kerinduan akan keluarga di solo.
Alhamdulillah kesempatan untuk mudik pun datang. Berbunga-bunga dong? Yes.. happy dong.. Yap..
Begitu dapat kabar kalau sudah dibelikan tiket kereta api untuk hari Minggu pukul 20:00, bayangan kota dan keluarga tercinta sudah dipelupuk mata. Semakin semangat menjalani hari dan kegiatan menyetrika pun selesai lebih cepat siang itu.
Koper disiapkan lalu mulai packing baju, mainan, buku yang akan dibawa mudik.
Siap semua.
Minggu pagi dapat SMS dari KAI kalau harus test genose yang diusahakan sehari sebelum keberangkatan. Pukul 07:00 kami pun berangkat ke stasiun Gambir. Aku tegang banget boooo.. akhirnya aku inhale exhale sejenak di toilet stasiun hihi.
Tempat untuk test genose dan antigent di pelataran parkir. Ada beberapa kursi yang sudah terisi. Setelah mengambil nomer antrian kami pun menuju meja registrasi untuk pendaftaran, membayar dan mendapatkan kantong untuk genose.
Saat menungu giliran aku melihat sekeliling ternyata banyak juga yang melakukan test. Saat dipanggil kami pindah antrian depan ruang yang didalamnya ada beberapa sekat dengan petugas di setiap sekat nya. Ada tv juga untuk tutorial cara test genose.
Di sini tidak antri jadi tinggal ke depan milih bilik mana yang kosomg. Di bilik itu juga ada petunjuk untuk test genose. Petugas pun juga membimbing dan mengarahkan.
Pertama ku buka kemasan lalu cek nama setelah itu keluarkan kantongnya dan geser dengan kuat katup warna biru. Tarik nafas lalu masukkan ujung yang ada katup tadi ke arah mulut.. hembuskan lalu tutup katup ( jika kantong penuh dalam 1 kali hembusan maka langsung diserahkan ke petugas tapi jika belum ulangi lagi sampai kantong terisi full).
Setelah selesai, keluar dari bilik kemudian antri menunggu hasilnya. Hasilnya bisa dilihat dengan cara kita ketik kode kemasan di komputer yang disediakan lalu di cetak. Alhamdulillah hasilnya negatif. Artinya aman dan diperbolehkan naik kereta api.
Pulang dari Gambir, ternyata ibu mertua sakit. Asma nya kambuh. Aku sudah hopless ya sudahlah karena tidak mungkin juga memaksakan diri berangkat ke Solo. Meskipun anakku sudah bertanya melulu kapan berangkat.
Keputusan di tangan Abi. Aku sudah bilang semua sudah rencana Allah dan itu yang terbaik. Sedih iya.. kecewa pasti.. bukankah manusia hanya sekedar menjalankan perannya?
Akhirnya ibu mertua membaik. Adik- adik ipar juga menyarankan tetap.ke Solo. Pukul 17:00 Abi memutuskan berangkat ke Solo setelah melihat ibu nya mulai duduk di ruang tamu.
Setelah memesan taxi online kami pun berangkat ke stasiun Gambir. Driver nya ramah banget dan asyik jadi anakku juga nyaman. Sepanjang jalan ada saja ceritanya yang membuat tidak bosan di jalan karena agak gerimis dan sedikit ada kemacetan.
Setelah satu jam ditempuh, kami sampai di stasiun Gambir. Ternyata benar banyak juga penumpang. Ada petugas Porter yang menawarkan jasa. Abi pun menerima karena melihat barang banyak dan belum paham untuk mekanisme stasiun saat sekarang.
Porter langsung menyuruh antri cek tiket karena sudah diperbolehkan menunggu di atas saja daripada di bawah yang banyak orang. Setelah distempel tiket dan surat hasil test lalu di serahkan lagi ke petugas selanjutnya. Setelah di verifikasi dengan KTP lalu kami diijinkan masuk dan mendapat face Shield untuk dikenakan di stasiun dan di kereta.
Porter mengajak lewat lift saja supaya lebih cepat. Kemudian dicarikan tempat duduk yang lebih aman. Kami pun menunggu kereta Argo Lawu yang saat itu belum datang.
0 komentar