Hanya Renungan

 Sebagai penumpang emang harus manut alias ikut aturan ya itu memang benar. 

Menumpang hidup atau sekedar nunut ngiyup meskipun sudah bertindak sesuai peraturan tetapi kalau masih banyak disalahkan atau dilabeli sebagai tempat kesalahan bukannya sudah melanggar hak ya.

Entahlah..

Kadang bingung dengan keadaan yang ada.. jika menumpang hidup kan benar-benar bergantung atau menggantungkan hidup itu tanpa keluar biaya sama sekali. Nah kalau tinggal dan semua biaya dibayarkan apakah itu disamakan dengan numpang.

Peraturan sebagai tuan rumah yang kadang mencekik orang yang menumpang tetapi bayar. Ya mungkin orang tersebut tidak berpikir sebagai uang kontrakan tapi lebih karena memang sudah seharusnya tapi kalau pemilik rumah selalu mengatakan hal yang tidak menyenangkan bukankah itu sudah tidak sehat?

Sekali lagi entahlah..

Banyak aturan dan jika ada sesuatu yang rusak maka yang menumpang disalahkan. Padahal memang umur ekonomis dari barang tersebut mungkin sudah habis tapi maunya semua barang itu awet sedangkan barang kan buatan manusia yang mudah rusak. 

Sekali lagi tuan rumah itu yang maha benar dan yang menumpang itu selalu salah.

Sudah lupa mungkin dengan harus menjaga hati orang lain.. tertutup dengan kuasanya sebagai pemilik rumah. 

Menjaga kewarasan sebagai orang yang menumpang memang seharusnya tapi bila hanya satu pihak saja apakah itu wajar dan adil?

Tidak tahulah..

Kemerdekaan yang mungkin dirindukan si penumpang ini. Mungkin disarankan untuk pindah atau kontrak tempat lain kalau sama-sama mengeluarkan biaya meskipun dalam konteks yang berbeda tapi hati yang tidak bisa. 

Terserahlah mungkin itu yang pada akhirnya bersemayam di dada dan pikiran si penumpang. Dia pun mungkin tidak tahu juga sampai kapan hahahaha.

Sudah berusaha untuk menerima dan memposisikan diri dengan baik sebagai penumpang yang taat akan aturan tapi jika.terus menerus di lukai hati apakah tetap memilih bertahan. Pertanyaannya apakah boleh memilih antara bertahan dan tidak? Bukankah hanya menjalankan peran dan semua sudah di atur oleh-Nya. 

Kesalahan yang mungkin tidak dilakukan si penumpang tapi bisa ditimpakan kepadanya dengan kalimat sakti kamu kan menumpang di sini. 

Tanpa mengindahkan apakah si penumpang terluka atau tidak dan tanpa memikirkan apakah nanti sipemilik akan menerima perlakuan yang sama dari orang lain atau tidak. Bisa jadi juga tidak berpikir bahwa Allah tidak tidur. 

Semoga si penumpang ini lebih kuat dan banyak hikmah yang diperoleh meskipun dia juga berpikir apa yang dia terima saat ini sebagai bentuk penggugur dosanya yang lampau..

Entahlah 


Hanya sebuah renungan ..


La, 23:55









0 komentar