Sedulur Saklawase




Sebelum mengenal suamiku aku sudah berteman dengan saudaranya yang bernama Heru yang kemudian menikah dengan Ella yang biasa kupanggil Doel atau Ello hihi. Kami bertiga adalah rekan kerja.

Tahun 2003  bulan September (kalau tidak salah) aku mendapat panggilan test di UI Salemba. Kebetulan juga Heru dan Ella ini akan ke Jakarta jadi bisa berangkat ke sana bersama mereka.
Alhamdulillah ijin pun keluar dari orang tua asalkan ke Ibukota tercinta tidak sendirian. 

Berangkatlah kami ke Jakarta yang ternyata juga dengan orang tua Heru. Mereka akan jagong atau kondangan ke tempat saudara Heru. Karena test ku di UI masih hari Rabu jadi aku diajak keliling ke rumah saudara Heru yang di Tangerang.

Di Tangerang kami menginap di rumah kakaknya yang bernama Supriati yang biasa dipanggil Mba Pri. 

Aku juga diajak jalan-jalan melihat ibukota negara tercinta yang sebelumnya hanya kulihat di televisi. Monas, Masjid Istiqlal dan Sea world. Kami mengajak saudara Heru yang bernama Rina. Dia lah sebagai penunjuk jalan alias guide nya gaess.

Setelah puas jalan-jalan mereka pun mengantarkan aku ke Atrium Senen tempat janjian dengan teman yang ku kenal di Bandung dimana kostnya dekat dengan UI Salemba.
Aku 2 hari menginap di kostnya karena setelah test Ella dan saudaranya menjemputku kemudian kami ke Bintaro.

Ternyata di rumah saudara yang di Bintaro sudah banyak yang menginap karena memang yang di kampung pada datang. Suasana pernikahan gaess.

Di Bintaro ini kenallah aku dengan Ami yang waktu itu pada panggil dik jadi kuikut manggil dik 😂.  Dia mengajak kami ke Tanah Abang. Wah jadi merengkuh dayung dua pulau terlpaui nih pikirku. Bisa tahu bagaimana pusat perbelanjaan terbesar itu.

Kami pagi berangkat ke Tanah Abang. Waktu itu masih pembangunan yang blok apa ya lupa 😂. Jadi jalan juga becek waktu mau ke tempat penjualan suvenir. Sebelumnya sih ke toko yang menjual baju kebaya bordir.

Tanah Abang benar-benar luas. Kalau tidak tahu jalan bisa nyasar nih soalnya bingung banyak pintu nya.

Harga di Tanah Abang benar-benar murah pantas saja jadi pusat grosir terbesar.

Kami sampai Bintaro lagi sudah menjelang malam. 

Itulah cerita bagaimana aku mengenal ke empat saudara suami yang awalnya teman kemudian menjadi saudara karena aku menikah dengan sepupu mereka. 

Alhamdulillah pertemanan dan persaudaraan kami tetap berlanjut semoga kami selalu menjadi saudara dan teman sampai Jannah-Nya aamiin 🤲🏻

0 komentar