Kemandirian Sejak Usia Dini
Di era globalisasi dan tehnologi yang semakin maju kadang
membuat orang tua merasa tidak perlu untuk mengajarkan kemandirian anak sejak
dini. Padahal itu sangat penting karena tidak hanya berguna untuk anak saat ini
tetapi sampai anak itu dewasa.
Memang orangtua akan lebih direpotkan dan menambah pekerjaan
akan tetapi saat anak bertambah usia maka hal tersebut akan mengurangi
pekerjaan orang tua lho.
Pengertian kemandirian
Steinberg
dalam buku Adolescene (2002) menyebutkan pengertian kemandirian adalah
kemampuan remaja dalam berpikir, merasakan dan membuat keputusan secara pribadi
berdasarkan diri sendiri dibandingkan mengikuti apa yang orang lain percayai.
Kemandirian sering disejajarkan dengan kata independence meskipun sebenarnya
ada perbedaan tipis dengan autonomy. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
kemandirian diartikan dengan hal atau keadaan seseorang dapat berdiri sendiri
atau tidak bergantung kepada orang lain. Artinya kemandirian adalah kesiapan dan
kemampuan individu untuk berdiri sendiri yang ditandai dengan mengambil
inisiatif. Selain itu mencoba mengatasi masalah tanpa meminta bantuan orang
lain, berusaha dan mengarahkan tingkah laku menuju kesempurnaan.(Artikel
ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengertian Kemandirian,
Tahap Perkembangannya dan Faktornya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/02/190000869/pengertian-kemandirian-tahap-perkembangannya-dan-faktornya?page=all.Penulis : Serafica Gischa Editor : Serafica
Gischa)
Pentingnya mengajarkan kemandirian sejak dini
Mengapa penting sekali mengajarkan kemandirian kepada anak
sejak usia dini? Karena tidak selamanya orang tua akan mendampingi anak. Selain
itu untuk mengajarkan anak akan tanggung jawab dan jika kemandirian ini sudah
ditanamkan sejak dini maka anak akan lebih mudah dalam menjalani kehidupannya,
bertanggungjawab, emosinya lebih stabil, kreatif dan inisiatif.
Menurut ustadz Maulana bahwa anak bukanlah bos untuk itulah
perlunya mengajarkan kemandirian sejak dini.
Berdasarkan hal tersebut maka aku dan suami sepakat untuk
mengajarkan atau lebih tepatnya mengajak dan bekerja sama dengan Agha untuk
practical life. Jadi kemandirian kita ajarkan sejak dini melalui proses bermain.
Pada dasarnya dunia anak adalah dunia bermain jadi kami
kemas practical life agha melalui permainan. Jadi anak akan lebih mudah
menerima dan secara tidak langsung hal tersebut terlatih dengan sendirinya.
Manfaatnya selain hal tersebut di atas juga meningkatkan
kemampuan anak lho. Banyak aspek perkembangan anak yang tergali dengan
mengajarkan kemandirian ini seperti : kognitif, motorik halus, motorik kasar
juga sosialnya.
Tips mengajarkan kemandirian anak
Cara menumbuhkan kemandirian kepada anak ini memang tidaklah
mudah dan membutuhkan proses yang panjang karena disesuaikan juga dengan usia
anak. Bentuk kemandirian yang bisa diajarkan ke anak antara lain :
2. Memakai baju dan celana sendiri
3. Menggosok gigi dan mandi
4. Membereskan mainan
5. Makan
6. Meletakkan piring bekas makan ke bak cuci piring
7. Membuang sampah
8. Membuka pembungkus makanan
9. Mengocok telur
10 Menuang air dari teko ke gelas minumnya atau mengambil minum dari dispenser
11 Menjamu tamu
12 Menutup pintu
Selain di atas masih banyak bentuk kemandirian yang bisa
kita ajarkan ke anak.
Tips mengajarkan kemandirian ke anak berdasarkan pengalaman
sendiri yaitu :
- a. Sabar
- b. Tidak memaksa
- c. Kerjasama dengan orangtua misalnya saat membereskan mainan ajak anak tetapi ayah bundanya juga ikut membereskan bisa dilakukan dengan cara bermain seperti bermain basket lho.
- d. Biarkan anak yang menentukan pilihan misalnya memilih baju, memilih buku, memilih jenis permainan dan sebagainya.
- e. Alokasikan waktu karena hal ini akan menambah waktu buat orang tua.
Nah, apakah masih ragu untuk mengajarkan kemandirian kepada anak sejak dini? Yuk kita mulai mengajarkan kemandirian kepada putra-putri kita. Repot sekarang tetapi santai nantinya.(AH)
![]() |
mencuci piring setelah makan ( usia 5 tahun) |
Tulisane mbokne imam besar masjidil haram
0 komentar