Fun learning
FUNLEARNING
Oleh : BuMen Hanie
Belajar tidaklah harus diterapkan dengan kaku karena akan membuat anak merasa tertekan dan kurang bahagia serta cenderung ke hasil daripada proses. Bagi anak proses ini lebih penting karena akan membuat anak menikmati dan lebih paham dikemudian hari.
Membaca, menulis, berhitung, kemandirian, pengenalan sosial emosi merupakan bahan pembelajaran yang berat. Jika dilakukan secara fun maka anak tidak akan merasa terbebani dan tidak memberatkan anak.
Funlearning atau belajar secara fun, happy dan menyenangkan buat anak bisa kita lakukan dengan permainan yang kita lakukan bersama. Main dapat belajar juga dapat. Wah menyenangkan sekali ya.
Perlu diketahui pula bahwa fokus atau konsentrasi anak itu tiga sampai lima menit dikalikan usia anak. Jadi pikirkan pola permainan yang bisa dilakukan sesuai masa fokus anak. Selain itu gunakan bahan ajar yang ada di rumah dan bisa dimanfaatkan.
Berikut ini beberapa contoh permainan yang bisa dilakukan dengan anak :
Membaca
Kemampuan membaca ini akan hadir seiring dengan dibiasakannya membacakan buku, read aloud, bercerita. Untuk pengenalan huruf memang ada beberapa metode. Salah satu diantaranya adalah Montessori. Menurut Bu Roosie Setiawan saat aku mengikuti ToT read aloud bahwa membacakan nyaring ini manfaatnya luar biasa. Diantaranya yaitu anak mau, cinta dan suka membaca, cinta buku dan literasi.
Selain itu untuk permainan bisa dengan sensory play misalnya : buatlah huruf dari kardus (jika sudah punya dari kayu atau plastik boleh digunakan) lalu taruh dalam piring yang sudah ada beras warna atau pasir warna atau ampas kelapa, atau benda lainnya dimana anak akan mencari kemudian mengambil huruf yang ditemukan kemudian kita sebut hurufnya. Permainan ini bisa untuk anak diatas 1 tahun dengan pengawasan orang tua.
Permainan menjemur baju huruf yaitu dengan cara membuat baju dari origami atau kertas lain kemudian diwarnai. Baju tersebut ditempel atau ditulis huruf lalu buatlah tempat jemuran dari tali. Anak memilih baju misalnya berdasarkan warna jepitan jemuran atau petunjuk lainnya lalu anak menjemur dengan menjepitnya. Dalam hal ini anak berlatih motorik halus, seni yaitu warna dan huruf.
Memancing ikan dengan cara buatlah ikan dari kertas warna kemudian di gambar ikan tulis hurufnya. Lalu selipkan paper klip. Setelah itu buatlah alat pancing menggunakan sumpit atau pensil dimana salah satu ujungnya diikatkan tali dan ujung tali satunya diikatkan dengan magnet. Siap memancing ikan huruf.
Setelah tahap itu barulah memasuki tahapan mengenalkan sukukata dan nama bendanya. Misalnya gambar : buku -> bu-ku bukan b u k u tetapi bu-ku. Selain itu ajak anak juga untuk bermain seperti : gambar meja maka anak mencari huruf m-e-j-a. Gambar baju maka anak menempelkan huruf b-a-j-u dan seterusnya.
Saat membaca ini usahakan orangtua membacakan dengan benar dan jelas.
Literasi numerasi dan berhitung
Sensory play kegiatan ini hampir sama dengan yang sudah dijelaskan di atas hanya untuk huruf diganti angka.
Berhitung dengan tangan. Kegiatan ini bisa dengan menggunakan jari anak langsung atau menggunakan papan peraga atau permainan. Caranya siapkan kardus bekas selembar atau kertas kemudian buatlah dua telapak tangan di atas kertas lain lalu digunting dan ditempel di kertas atau kardus pertama. Antara dua telapak tangan tadi dapat ditulis tanda plus atau minus.
Jadi saat berhitung, menjumlah, mengurangi dapat menggunakan peraga tangan dengan dilipat jarinya menyesuaikan angka yang ingin di latih yaitu satu sampai sepuluh.
Memancing ikan. Cara dan ketentuan sama hanya untuk huruf diganti angka
Tabung berhitung. Gunakan kardus bentuk kotak ( misalnya kardus sepatu) lubangi untuk satu atau dua buah kemudian gulung kertas karton atau kardus yang lebih tipis tetapi kuat. Bentuk silinder lalu masukkan dalam lubang di kardus sepatu. Membuat pompom dari kertas-kertas bekas yang dibentuk bulat dengan dikasih lem. Warnai pompom. Mulai bermain dengan flashcard angka dimana ibu menunjukkan angka satu maka anak memasukkan pompom satu.
Permainan ini dapat juga untuk penjumlahan.
Bowling angka dengan botol bekas yang ditempel angka
Basket dengan memasukkan pompom ke botol plastik bekas yang dibentuk keranjang dengan cara memotong bagian tengah botol tersebut.
Untuk literasi numerasi ini selain yang dijabarkan diatas memang lebih berkaitan dengan penggunaan angka dalam kehidupan sehari-hari yaitu bisa dengan bermain peran berbelanja, bermain lego, berbelanja di supermarket yaitu anak mengambil barang, membandingkan angka (harga) mana lebih tinggi mana lebih rendah), ukuran mana lebih besar mana lebih kecil. Bermain pola ab ab atau abc abc yang bisa diterapkan dalam kegiatan sehari-hari misalnya : makan-main makan-main.
Menulis
Kegiatan menulis ini dapat dilatih dengan melatih terlebih dahulu motorik halusnya yaitu tangannya. Adapun kegiatan yang dapat dilakukan yaitu :
Menggunting kertas menggunakan gunting kertas.
Meremas kertas
Menyobek kertas dari sobekan besar sampai kecil
Menjepit yaitu menggunakan jepitan baju
Menyumpit yaitu menggunakan sumpit bisa dilakukan dengan memindahkan pompom atau kancing dengan sumpit
Menyendok
Menuang
Memutar ulir seperti sekrup
Selain itu belajar memegang pensil. Ada lagunya mengenai memegang pensil ini. Untuk mulai menulis sendiri bisa diawali dengan membuat garis lurus, miring, bengkok, lingkaran, segitiga, kotak barulah mengenalkan cara menulis huruf yang dimulai dengan yang lurus dulu seperti : i, l, k, t, f, dan seterusnya. Kemudian huruf yang melengkung atau setengah lingkaran seperti : a, o, b, d, p, q dan seterusnya.
Kemandirian
Untuk kemandirian ini dapat dilakukan dengan cara bermain ataupun praktek langsung seperti : mandi, menggosok gigi, melepas dan memakai baju, menaruh baju kotor, memasak, makan sendiri, memakai sepatu sendiri, ke toilet sendiri, membersihkan sehabis buang hajat, memilah sampah, membuang sampah pada tempatnya.
Sosial emosional
Untuk melatih hal ini dapat juga dilakukan dengan bermain.
Pengenalan emosi marah, sedih, kecewa, takut, bahagia, menangis dapat dilakukan dengan puzzle, membuat emoji, pohon emoji.
Sedangkan untuk sosialnya dapat dilakukan dengan membangun empati, mengucapkan terimakasih, meminta maaf, membantu nenek, ataupun bermain bersama teman dan berbagi.
Demikianlah beberapa permainan yang funlearning tetapi membuat pembelajaran serasa lebih menyenangkan. Home curriculum bisa juga diterapkan dengan konsep funlearning ini supaya anak tetap bisa bermain dan pembelajaran juga terengkuh.
Belajar dengan fun akan membuat anak lebih bahagia dan tidak tertekan. Hal ini terutama anak balita dimana dunianya masihlah dunia bermain. Biarkan mereka merdeka bermain tanpa melupakan aspek perkembangan dan pembelajaran yang juga perlu ditingkatkan.
Selamat membersamai putra-putrinya dengan hadir tidak hanya secara fisik tetapi juga hati. Merdeka bermain.. merdeka belajar.
Biodata :
BunMen Hanie merupakan nama penaku. Aku seorang ibu rumahtangga yang menyukai dunia anak sejak mengenal gerakan bermain dan belajar dimana kugali aspek perkembangan Agha dengan fun tanpa melupakan dunianya yaitu bermain.
Enam buku antologi menjadi bukti keseriusanku menggeluti dunia menulis meskipun masih tahap belajar.
Untuk lebih mengenalku bisa menghubungi instagram @muhammad_agha_zyandru_h dimana ide bermain agha kusimpan di media tersebut.
0 komentar