Rezeki atau Rizqi
Rizqi awalnya kudefiniskan hanyalah berupa materi yang kita peroleh. Ternyata maknanya lebih luas lagi. Tidak hanya sekedar harta ataupun pendapatan. Sedangkan dalam dunia penulisan yang benar adalah rezeki.
Bagiku ya rezeki ini milik kita jika sudah benar-benar ditangan dan kita mendapat manfaat.
Kadang ketika kita berharap tetapi rezeki itu tidak atau susah kita dapat. Hihi.
Waktu pandemi secara otomatis memang imbas segi ekonomi sangat terasa untuk keluarga kecilku. Tabungan intinya sudah terpakai untuk keperluan yang memang penting. Alhamdulillaah disaat roda agak macet Allah bukakan pintu lain supaya aku memasukinya. Meskipun masih tertatih dan meraba entah mengapa ada keyakinan.
Ibu penggerak. Yap aku memang mengikuti beberapa komunitas. Allah memang sebaik-baik pengatur rencana. Waktu itu memang jarang buka wag (WhatsApp grup) Mom Akademi Jakarta 3. Kemudian waktu melihat aplikasi ini kumampir di wag tersebut kemudian membaca ada informasi mengenai webinar Sidina dengan kemendikbud.
Awalnya kuragu karena berpikir pasti berat nih materi apalagi diriku bukanlah guru atau tenaga pendidik jadi kulewatkan chat tersebut. Entah kenapa sehari kemudian aku membaca informasi webinar itu kembali. Tanpa pikir dua kali ku klik link yang ada kemudian mengisi formulir pendaftaran.
Ikutlah aku webinar yang ternyata tidaklah seberat dugaanku. Memang ibu juga termasuk karena sebagai pendidik juga kan ðŸ¤.
Saat masuk member Sidina di telegram aku baca dan ikut lagi webinarnya. Kemudian saat di wag komunikasi Sidina, ketuanya yaitu Ibu Susi menanyakan ke anggota siapa yang sudah tiga kali ikutan webinar ataupun kulwap. Setelah ku jawab tiga kali lalu namaku sudah terdaftar di wag sidina Merdeka belajar.
Saat di wag inilah ada penawaran pelatihan selama tiga hari dua malam. Aku baca informasi itu dah hampir telat karena peserta 30 orang sedangkan yang mendaftar sudah 29 orang. Alhamdulillah sama Bu Susi dimasukkan grup ToT.
Pada waktu mau berangkat pelatihan aku tidak pegang uang. Allah atur dengan indah. Saat pelatihan dapat uang saku dan transport. Kuterharu.
Ada beberapa hal yang aku dapatkan selama pelatihan : ilmu yang materinya Masya Allah, teman yang saling support dan berbagi, makan gratis, tidur di hotel gratis. Itu semua sudah membuatku terharu dan bersyukur sekali. Apalagi masih mendapat uang saku dan transport. Sampai menitikkan air mata saat kudokumentasikan amplop putih itu lalu hasil jepretan kukirim melalu aplikasi WhatsApp ke suamiku.
Selesai pelatihan, Alhamdulillah uang tersebut dapat dipakai harian karena suami mengurus ibu yang sakit jadi tidak bekerja selama seminggu.
Itu semua kumakanai sebagai rezeki alias Rizqi dari Allah. Allah atur begitu indah. Ketika aku sudah yang oke aku baik-baik saja. Allah berikan lebih dari sekedar yang aku bayangkan.
Bahkan mertua yang sakit itupun disebut juga rezeki buat kami, anak dan menantunya. Karena begitu banyak ladang pahala disana.
Teman-teman baru yang ternyata dapat berjalan seiring sejalan dengan tujuan sama yaitu menjadi Ibu Penggerak, itupun juga rezeki dari Allah.
Beberapa hari yang lalu ada penawaran buatku yang diinformasikan admin di wag Teman Noesa yaitu mencari talent untuk keperluan riset prospak untuk orang tua. Kriteria yang dicari sesuailah jadi akupun mendaftar.
Wawancara dilakukan secara online malamnya. Aku dihubungi melalu aplikasi WhatsApp kemudian melalui telepon. Semua syarat sudah kupenuhi dan kukirimkan.
Ternyata ada satu syarat lagi yaitu berfoto dengan ibu dan produk. Aku pun memilih untuk mundur dengan mengatakan minta maaf tidak dapat mengirimkan foto. Mungkin jika keadaan ibu lebih baik masih bisalah kudokumentasikan.
Aku memang membutuhkan uang. Benefitnya memang lumayan tetapi hati kecilku dan nuraniku menolak.
Tinggal selangkah lagi padahal. Itu juga yang dikatakan pihak pewawancara dan penghubungku. Aku benar-benar tidak bisa. Tidak sampai hati untuk berfoto bersama ibu dalam kondisi begitu.
Nah itu bukanlah rezeki.
Jadi setujukan kalau dikatakan rezeki itu jika sudah ada ditangan dan kita mendapatkan manfaatnya?
0 komentar