Riuh
Menginjakkan kaki pertama di rumah ini tahun 2008 akhir. Heran dengan kebisingan yang ada.
Begitu memutuskan ikut suami tinggal di rumah ini September 2019 artinya bersahabat dengan kebisingan, kemacetan, lawan arah, pintu kereta dengan krl yang melintas setiap 2-3 menit sekali. Wow
Aku biasa tinggal di tempat yang lumayan sepi tanpa hingar-bingar suara klakson, suara cacian orang bahkan suara orang bertengkar, ataupun suara orang yang mau demo.
Komplit dan kompleks.
Suara kereta yang tidak hanya harus diakrabi tetapi juga getaran setiiap .kuda besi itu melewati jalur depan rumah.
Belum lagi suara knalpot dan suara motor yang sengaja diraungkan dan dipacu kecepatannya hingga memekakkan telinga.
Suara pengamen yang keliling dengan gerobak musiknya menambah kesahduan yang membuat telinga benar-benar teruji.
Keriuhan 24 jam seperti konser acara Akbar yang tidak pernah sepi. Seolah warganya tidak pernah tidur.
Jadi inget sebutan untuk kota Jakarta yaitu kota yang tidak pernah tidur.
Hal tersebut memang benar adanya. Selama disini hanya sesekali jalan sepi itupun karena ada pejabat yang akan lewat jadi kadang jalan dikosongkan sementara.
Kadang ngobrol pun perlu speaker kalau aku bilang soale harus teriak-teriak alias volume dinaikkan hahaha.
Mengapa? Untuk melawan riunya suara konser crowdednya jalan depan rumah.
Belum lagi jika ada yang harus berciuman antar kendaraan itu membuat kaget dan was-was karena berujung dengan perdebatan antar pengemudi.
Itulah keseharian di sini. Welcome dengan konser suara klakson dan knalpot serta sirine ambulan dan mobil polisi. Jangan membayangkan suara jangkrik yang syahdu ya🤠karena suara itu tidak akan terdengar hihi.
Plus jika ada orang yang bertengkar di depan ataupun orang yang marah karena merasa benar padahal dia yang melawan arah.
Pertama di sini ya kaget juga haha
Apalagi bgini riweh dan riuh rendah
Suara pengamen saja kadang kalah dengan suara gardu kereta jika memberi tanda kereta akan lewat.
4 jalur mobil dan 2 jalur kereta seolah pemandangan indah dengan mobil dan kereta sebagai penghiasnya
0 komentar