?

 Sebenarnya aku salah ga ya ? Dosa ga ya? Makanan dan minuman kadang aku malah disediakan oleh suami hihi. Harusnya kan suami dilayani kan ya ? Nah ini malah istri yang dilayani.

Pernah tanya ke suami, beliau tidak keberatan dan santai saja. Pernah tanya juga apa tidak risih jika mendapat omongan yang tidak-tidak. Jawabnya untuk apa memikirkan apa kata orang.

Apa aku yang kebangetan ya? Kadang suami pulang kerja sebagai kurir traveloka eats di malam hari. Lalu masak teh sepanci kemudian aku dibuatkan segelas. Kemudian misalnya kubilang ingin makan tetapi tidak mau nasi maka suami membuatkan mie dengan telur mata sapi yang digoreng kering. 

Memang enak. Apalagi kalau aku lagi sakit. Perhatiannya lebih lagi. Sedangkan kalau suami sakit malah tidak mau diperhatikan maunya dibiarkan saja yang penting makan disiapkan.

Aku manja berarti ya haha. Apalagi kalau lagi sakit hadeh. 

Perbedaan dengan suami memang banyak hihi tapi itulah seninya. Awalnya juga kok beda kok begini tetapi ternyata memang pernikahan itu bukan untuk menyamakan apa yang berbeda tetapi bagaimana perbedaan itu bisa dijalani bersama-sama. Asyik..

Alhamdulillah suami tidak keberatan membuatkanku makanan ataupun minuman maupun memanjakanku meskipun tidak secara materi.  Kewajiban sebagai istri juga kujalankan dengan bahagia. Tanpa beban. 

Pernah mendengar juga cerita seorang teman dimana dia nyaman dengan suami barunya yang merupakan teman kantor. Dia membandingkan dengan suami pertamanya. 

Kemudian kumendengar kabar kalau suaminya ternyata berbeda saat masih jadi teman kantor dan setelah mereka menikah. Jadi doktrin istri harus melayani dari bangun tidur sampai mau tidur harus terlayani. Meskipun sang istri juga bekerja tetapi tidak mengurangi esensi bahwa suami harus dilayani.

Pernah kutanyakan cerita tersebut ke temen jawabnya jika mereka intinya si istri mau melaksanakan ya tidak apa-apa meskipun pernah kudengar juga kadang suaminya kdrt melalui kalimat yang menusuk yang mungkin hal tersebut lebih menyakitkan karena tidaklah berdarah. 

Perbedaan memang untuk dijembatani tidak untuk disamakan. 

Alhamdulillah Allah berikan suami yang begitu baik kepadaku insya Allah menjadikan kami saling cinta karena Allah. (AH)

0 komentar