Dokterku adalah Suami dan Anakku
Februari 2020 pernah kualami sakit yang seperti circle dalam rumah. Setiap anggota keluarga mendapat giliran. Kemudian muncullah yang namanya covid 19 di Indonesia dengan diketemukannya pasien pertama waktu itu.
Bulan februari 2022 circle itu terulang lagi dan sudah banyak orang menceritakan hal yang sama dan sakit yang sama. Yap badan terasa panas, seperti ditusuk-tusuk itu beberapa orang merasakan. Kemudian leher yang sakit dan susah untuk menelan bahkan ludah sekalipun.
Setelah itu yang dirasakan adalah badan sakit sampai tulang. Dingin yang menusuk sampai tulang. Kemudian mulai sumeng, meriang dan pilek melanda sampai akhirnya sang batuk datang.
Banyak yang bilang gejala varian baru covid yaitu : omicron gejalanya seperti yang telah disebutkan di atas. Sehingga semakin bertambahlah pasien positif di negeri ini.
Seminggu yang lalu aku pun merasakan yang sama. Berawal dari gigi bungsu yang mau tumbuh hingga membuat gusi terasa sakit yang sangat. Kurang tidur juga malam sebelumnya karena mendengar tikus kecil yang terperangkap tetapi tidak bisa aku pindahkan. Mana suaranya riuh bener itu tikus.
Alhasil berhasil membuatku tidur hanya sebentar. Kemudian siang hari ada acara bersama keluarga. Pulang sebentar kugunakan untuk tidur. Rencananya Yap rencana hihi ternyata aku antara tidur dan tidak. Sehingga mulai terasa badan kurang enak lalu datanglah si sakit gigi.
Sore hari ke Cibinong naik motor bertiga. Sampai rumah saudara pukul 18:00 kami pun makan karena acara pengajian akan dimulai setelah Magrib.
Acara pun dimulai dengan pembacaan surat Yasin dan tahlil lalu doa. Kemudian ustadz yang kedua mengisi tausiyah. Anakpun sudah mulai rewel. Akhirnya kuserahkan ke suami supaya tidak bosan.
Sakit gigi mulai terasa lagi kali ini diiringi rasa badan yang panas dan punggung yang seperti ditusuk-tusuk hawa dingin. Karena sudah tidak sanggup akhirnya aku telpon suami supaya kami ijin sama tuan rumah untuk pulang lebih dahulu.
Akhirnya kami pun di parkiran motor tetapi aku malah jackpot karena terasa mual. Setelah suami membersihkannya lalu kami pun pulang naik motor.
Sampai rumah aku bersih-bersih badan dan ganti baju langsung ke kasur karena sudah tidak kuat menahan sakit dikepala, kaki dan tangan. Kata suami tidurku sering mengigau. Pagi jam 10:00 aku baru bangun. Kupikir enakan ternyata kepala masih terasa sakit dan berat. Badan semua terasa sakit. Meskipun gigi sudah tidak terasa lagi cenat cenut nya.
Suami selalu bertanya aku makan apa? Karena beliau hafal kalau susah makan jika diriku kondisi begitu. Bagiku sih yang penting makan pakai kuah yang panas dan pedas (meskipun pedasnya bagi orang lain mah tidak terasa apa-apa) hihi.
Alhamdulillah suami setiap pagi dan sore menyiapkan air hangat untuk mandi, makan pun disiapkan, belum lagi air putih hangat dan teh panas. Karena memang aku tidak bisa minum obat.
Jadi ya minum tolak angin. Kencur. Sedangkan pada waktu leher terasa sakit yang sangat di hari Kamis malam itu suami membelikan permen penghilang rasa sakit leher. Jumat Alhamdulillah agak enakan meskipun masih susah untuk menelan. Tapi nafsu makan sudah mulai ada.
Anehnya saat sakit begitu perasaan tambah pusing kalau baca tulisan di gawai. Alhasil selama sakit kujauhi my smartphone. Daripada malah bertambah pusing karena tulisan pada berbayang dan kabur hihi.
Banyak teman menyarankan untuk test antigen ataupun pcr tetapi mikir uang darimana untuk test haha jadi memilih isolasi sendiri dan menjaga jarak serta memakai masker meskipun dirumah itulah yang kupilih.
Alhamdulillah Allah Maha Baik dan Pemberi obat. Diberinya aku dua dokter terbaik yang membantu kesembuhanku dengan cara mereka masing-masing.
Terimakasih untuk suami dan anakku tercinta ❤️🥰
0 komentar