Terbukanya Topeng

 Allah memang tidak tidur ya gaess. Banyak hal terjadi dan ketika kumemilih dititik manut Allah dan Dia yang akan membuka kebenarannya.

Beberapa hal yang kualami menjadi buktinya. Saat ibu mertua meninggal dan terbongkarlah banyak topeng yang selama ini tertutup. Meskipun kenyataan terbukanya topeng itu ya menyakitkanku.

Alhamdulillah aku jadi paham setelah terbukanya masing-masing topeng yang selama ini menaungi. Belum lagi mendengar cerita-cerita yang intinya julid ke aku yang kubingung sendiri untuk apa menjulidi diriku haha.

Tersadar juga setelah 7 hari pengajian ibu mertuaku. Gawai beliau hilang dan juga punya almarhum bapak mertuaku yang seingetku di charge. Handphone jadul istilah anak sekarang yang bisanya hanya telpon dan SMS. Sedangkan punya almarhumah ibu mertua itu smartphone.

Kucari ke semua sudut rumah sampai adik ipar menggeser semua di kamar ibu mertua. Hasilnya nihil. 

Ya sudah. Diikhlaskan. Lupakan. Hanya berdoa sama Allah untuk menunjukkan kebenaran.

Hari itu pun tiba. Tanpa disangka dan diduga terbongkar juga yang mengambil gawai itu.

Bagaimana bisa terbongkar ?

Abi sedang membuka hp dan menuju ke WhatsApp kemudian ada notifikasi di grup-grup keluarga kalau nomer almarhumah ibu ganti nomer kemudian ada nomer yang keluar dari grup-grup tersebut.

Abi memanggilku dan menunjukkan kepadaku kemudian kubuka di gawaiku dan benar ada notifikasinya juga plus sebuah kejutan di situ tertera nama siapa yang mengganti nomer dan keluar dari grup karena pernah dapat nomer tersebut.

Aku tidak menyangka sama sekali. Astaghfirullah. Ya sudahlah dari awal memang kami sudah mengikhlaskan jadi ya diterima yang penting Allah tunjukkan kebenarannya. 

Meskipun tidak percaya tetapi itulah kenyataannya. 

Belum selesai kagetnya ada kabar lagi katanya Abi dan adik-adiknya memperebutkan warisan. Allahu Akbar. Kami adem ayem saja tidak mempermasalahkan apapun. Ya Allah. Julid amat haha. 

Entahlah mengapa mengobrak abrik yang sudah belajar mengikhlaskan, belajar rukun, belajar kerjasama antar saudara meskipun orang tua sudah meninggal. Sebenarnya ada keuntungan apa buat yang pada mengadu domba dan menebar cerita seolah kami kebingungan mengenai harta warisan.

Aku dan Abi sadar bahwa lebih baik itu mencari sendiri sebisa kami dan semampu kami. Ada Allah yang Maha Kaya.  Bahkan saat gawai itu hilang ada yang bilang itu buat Agha. Sedangkan kami berpikir Agha masih kecil dan insya Allah jika ada Rizqi buat Agha maka akan balik ke Agha. Tidak berpikir kemana-mana dan aneh-aneh seperti prasangka orang.


0 komentar