Siapakah Keluarga Kita?

Apakah yang dimaksud dengan keluarga? 

Menurut KBBI arti kata keluarga adalah : ke·lu·ar·ga : 1. ibu dan bapak beserta anak-anaknya; seisi rumah, 2. orang seisi rumah yang menjadi tanggungan, 3. (kaum -- ) sanak saudara; kaum kerabat, 4. satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat.

Jadi keluarga ternyata bukan hanya yang ada dalam satu rumah yang biasanya terdiri dari : bapak, ibu dan anak.

Setelah menikah maka setiap pasangan itu juga menikahi keluarga dari pasangan yang artinya adalah kaum kerabat dari suami atau istri. 

Selain itu, setelah lulus sekolah maka kita merupakan anggota keluarga almamater tempat menimba ilmu. Bisa dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah tingkat pertama, sekolah menengah tingkat atas, universitas atau diploma dan tempat kursus. 

Eit, masih ada lagi ya. Jika mengikuti ektra kurikuler, les tambahan di luar sekolah, maupun klub hobi. 

Saat berkumpul maka disebutlah keluarga seperti keluarga pecinta anggrek, keluarga alumni SMKN 6 Surakarta angkatan 2020. 

Masih ada lagi tidak ? Yap masih ada. Jika sudah berumah tangga selain keluarga sendiri, keluarga besar pasangan juga keluarga tempat kerja, mengikuti atau menjadi bagian dari sebuah komunitas ataupun pertemanan itu juga dalam satu keluarga besar.

Jadi dalam satu diri kita harus berperan dan berbagi hati kepada masing-masing keluarga dimana kita berada atau bernaung. 

Kadang kita berpikir keluarga ya hanya yang berhubungan darah, ataupun kerabat dari suami atau istri meskipun porsi terbesar kita untuk setiap perhatian adalah keluarga inti kita. 

Keluarga yang inti kita adalah pasangan dan anak. Keluarga dari suami atau istri yaitu orang tua, saudara kandung. Dari hubungan ini saja memang kadang timbul suatu masalah dikarenakan adaptasinya semua anggota keluarga dengan orang baru yang mungkin berbeda karakter, gaya hidup, sifat maupun perilaku. Jika dalam hubungan antar manusia dalam satu keluarga ini sudah solid maka saat bermuamalah dengan keluarga (dalam tanda kutip) akan lebih pandai membawa diri, berkomunikasi maupun berinteraksi.

Begitulah kita dalam berperan dalam keluarga yang tidak hanya inti kita saja akan tetapi lebih dari itu. Belajar memahami, menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi yang baik, dan bermuamalah sesuai ajaran agama maka kita akan dapat menjalankan peran dengan baik pula. (AH)


0 komentar