Kabar dari Solo
4 April 2022..
Pagi yang cerah di hari kedua ramadan. Anakku minta ikut belanja tetapi tidak jadi akhirnya akupun membeli sayuran dan ikan di tukang sayur langganan di RT 03. Selesai terpenuhi yang kubutuhkan maka kupulang. Puasa membuatku agak santai dari segi memasak pagi hihi jadi kutaruh di meja dapur lalu kutemui anakku yang lagi bermain di ruang tamu.
Selesai membersamai anak, akupun meraih gawai yang terjangkau dari tempatku duduk. Kulihat ada telpon dari sahabat putih abu-abu yang sekarang tinggal di Jakarta tepatnya daerah Cibubur.
Kutelpon balik. Kamipun terlibat obrolan seru bernostalgia dan cerita mengenai sekolah anak-anak.
Selesai menelpon, kubuka aplikasi WhatsApp dan mataku tertuju ke grup keluarga solo.
Kubaca chating yang masuk hingga kubaca sebuah pesan dari adikku yang yang menanyakan bagaimana keadaan bapak. Aku kaget langsung kutanya di grup bapak sakit apa?
Awalnya belum ada jawaban kemudian adikku mengirimkan pesan bapak mengenai sakitnya bapak. Blank itulah awal yang kurasakan. Tidak tahu harus bagaimana selain mulut tak berhenti berdoa semoga Bapak tidak apa-apa. Belum mau ke dokter itulah pesan yang terus terngiang dalam pikiranku.
Aku diam seribu bahasa. Anakku bertanya ada apa. Kujawab embah sakit. Kemudian anakku memberitahu Abinya.
Sedikit ada ketegangan karena aku kepikiran untuk segera pulang tetapi di sisi suami belum ada uang lebih untuk sekedar membeli tiket ke Solo.
Akupun kembali diam tetapi dalam hati tetaplah berdoa berharap tidak ada penyesalan dan bapak segera sehat.
Suamiku mengajakku dan anak kami ke Kelurahan karena memang jadwal untuk mengambil KIA yang sudah selesai. Sampai pukul 12:00 barulah selesai urusan dengan pihak kelurahan. Saat di tempat parkir anakku bilang bahwa Abi mengajak beli tiket.
What?
Apa aku tidak salah dengar?
Rasanya masih tidak percaya sampai aku pegang tiga tiket bus Blue Star tujuan Solo dengan waktu pemberangkatan pukul 17:00.
Waktu yang sedikit kugunakan dengan maksimal untuk membersihkan rumah dan memasukkan beberapa pakaian anak dan suami ke dalam tas.
Meminta tolong ponakan untuk mengantar kami ke Pal kelapa dua tempat kami membeli tiket. Meskipun aku sedikit terlambat Alhamdulillah bus masih menunggu.
Masuk dan duduk di dalam bus masih serasa mimpi. Kemudian kukirim pesan chating ke grup keluarga Solo kalau aku dan keluarga pulang ke kota kelahiranku. Mereka pun tidak percaya bahkan sampai video call untuk membuktikan.
Bus pun mulai berangkat meninggalkan ibu kota Jakarta. Alhamdulillah sepanjang perjalanan Solo - Jakarta, anakku menikmati perjalanan dan tidak merasa bosan karena ada saja hal yang membuat dia bisa bermain.
Alhamdulillah Pukul 01:30 bus sampai di kota Solo. Kuhirup udara dini hari itu dengan puas sambil menunggu dijemput sebuah mobil online yang sudah dipesan suamiku.
15 menit perjalanan dari Faroka menuju ke rumah orangtuaku. Begitu sampai kami cuci tangan di kran depan rumah kemudian kuketuk pintu dan kuterkejut karena yang membukakan adalah bapakku.
Alhamdulillah beliau sudah mulai sehat. Ya Allah rasanya masih ingin tidak percaya tetapi ini nyata. Melihat bapak dan disusul ibu yang menyambut kedatangan kami membuatku sadar bahwa ini nyata.
Aku di Solo
Aku di rumah orang tua.
Masya Allah rasanya campur aduk. Tidak berharap selama ini meskipun berdoa setiap selesai salat supaya dapat mudik tahun ini tetapi kenyataan ini sungguh mengejutkan. Mengingat banyaknya pengeluaran dan berapa pendapatan yang serasa tidak seimbang hingga membuatku sudah nothing to lose saja misalnya sampai tidak mudik.
Ini nyata.
Ya Allah 😭 rencana-Mu sungguh indah, rencana-Mu selalulah yang terbaik. Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. terimakasih Ya Allah.. (AH)
2 komentar
AlhamduliLlaah... Gimana bapak mbak? Semoga sudah semakin sehat saja ya...🙏
BalasHapusSalam buat Solo. Aku kangen... 😉
Alhamdulillah mba aku ga menyangka juga bisa pulang ke solo. Alhamdulillah ditengah kesempitan Allah beri keajaiban.
HapusAlhamdulillah bapak sudah sehat mba malah minta ijin buat jualan lagi kata bapak kalau ga jualan malah badan sakit hihi..
Kusalamkan ya mba.. kata kota tercinta ini kapan mba Alfi mencium aroma dan udara solo yang juga kangen mba Alfi?🥰