Peningkatan Literasi yang Merdeka dalam Belajar
Saat ini pemerintah yaitu kementrian pendidikan dan kebudayaan riset dan teknologi republik Indonesia sedang mencanangkan program Merdeka Belajar.
Konsepnya sendiri ada empat yaitu : Pertama, Pendidikan Universal yang Berkualitas. Kedua, Teknologi Digital untuk Pendidikan. Ketiga, Solidaritas dan Kemitraan. Keempat, Masa Depan Dunia Kerja Pasca COVID-19,
Peserta didik dari jenjang paud sampai dengan mahasiswa nantinya akan menggunakan merdeka belajar ini.
Merdeka belajar ini salah satunya adalah Kurikulum merdeka. Dimana kurikulum ini diharapkan dapat diterapkan di semua lembaga pendidikan pada tahun 2024.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam. Pembelajaran akan lebih maksimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan memperkuat kompetensinya. (Buku saku)
Untuk saat ini memang masih tahap pengenalan untuk sd kelas 1 dan 4. Sedangkan untuk sekolah penggerak mengenai kurikulum ini sudahlah diterapkan.
Dalam kurikulum merdeka ini sangat diperhatikan mengenai literasi dimana di Indonesia memanglah masih rendah dalam hal literasi baik membaca maupun yang lain.
Pemahaman itulah yang lebih diterapkan dalam literasi ini.
Literasi sendiri ada bermacam macam yaitu : membaca, numerasi, digital dan sains.
Sebenarnya kegiatan kegiatan tersebut sudahlah dilakukan di lembaga pendidikan hanya saja mungkin hanya sekedar anak bisa tampa ada keinginan ataupun kecintaan sedangkan literasi ini mencakup pelaksanaan dalam keseharian.
Bagaimana cara meningkatkan literasi ini ?
Untuk anak paud dan TK hal tersebut bisa dilakukan dengan cara bermain. Setiap anak menganggap bermain adalah dunianya bagi mereka tidak ada permainan yang main-main.
Literasi membaca
Untuk meningkatkan literasi imi dapat dilakukan dengan cara:
1. Read aloud yaitu membacakan nyaring kepada anak dengan menyebutkan dan menjelaskan mengenai apa yang ada dalam buku.
Kegiatan ini dapat dilakukan sejak bayi dalam kandungan bahkan sampai anak usia dewasa.
Uniknya karena anak itu intinya ke pemdengaran jadi meskipun anak bermain pun tetap kita bacakan nyaring maka anak akan merekam kosakata dalam ingatannya.
2. Membaca : kegiatan yang dilakukan orang tua dengan mengajak anak memilih dan dibacakan.
3. Berteman dengan buku anak kita ajak untuk memilih buku yang dia mau. Kita juga membaca dekatnya.
4. Pengenalan huruf dengan bermain yaitu dengan permainan seperti di Montessori dengan menggunakan aparatus atau bisa juga dengan bermain.
Jika anak sudah menyukai membaca maka saat menghadapi soal cerita anak sudah paham mengenai sebab akibat maupun cerita dibalik rangkaian soal..
Kemudahan teknologi sebenarnya bagus akan tetapi berakibat kepada anak yang enggan untuk membaca ataupun mempelajari literatur. Meningkatkan minat baca memang juga digaungkan dalam kurikulum merdeka saat ini.
Memahami bacaan ataupun cerita itulah tujuan dari literasi membaca ini.
Bersambung ke literasi numerasi
0 komentar