PENINGKATAN LITERASI DENGAN BERMAIN YANG MERDEKA DALAM BELAJAR
OLEH : AGUNG HANDAYANI
Bermain itu dunianya anak yang ternyata banyak aspek bisa dikembangkan dan digali untuk tumbuh kembang serta melihat bakat minatnya. Saat bermain itu juga sebenarnya banyak pelajaran yang bisa disisipkan.
Berdasarkan STPPA yaitu Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak paud, kurancang jadwal harian atau lesson plan dalam satu minggu sesuai tema. Jika dihubungkan dengan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yaitu Bapak Nadiem Makariem maka bermain ini merupakan salah satu contohnya.
Bermain seperti apa yang sesuai dengan Merdeka Belajar? yaitu merdeka bermain untuk menghapus miskonsepsi yang sudah terlanjur melekat di masyarakat bahwa anak harus bisa baca, tulis dan hitung di usia paud.
Memang dalam merdeka belajar ini salah satu yang ingin ditingkatkan adalah literasi yaitu : literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan. Ternyata bermainku bersama Agha selama ini sudah mencakup hal tersebut.
Bermain bersama Agha memanglah hal yang menyenangkan. Penuh Binar. Alhamdulillah aspek – aspek yang perlu digali, dikembangkan, ditingkatkan bisa tercapai bonusnya adalah peningkatan dalam hal literasinya.
Berikut ini cara meningkatkan literasi yang dapat kami lakukan dengan cara bermain :
Literasi Baca Tulis
Memanglah di usia dini yaitu dibawah 7 tahun anak belumlah dibebani dengan calistung alias baca tulis dan hitung karena usia dini masihlah dunia bermain yang meskipun bertema dan berstruktur tetapi tetap mengedepankan bermain yang merdeka.
Kegiatan yang kulakukan untuk meningkatkan literasi ini yaitu :
Read Aloud (membacakan nyaring)
Kegiatan ini dapat kulakukan dengan abinya Agha secara bergantian. Misalnya siang dan sebelum tidur. Saat dibacakan nyaring ini anak tetap bisa berkegiatan karena yang bekerja adalah otak dan telinga anak yang merekam apa yang dia dengar. Jika anak sudah dapat diajak untuk fokus maka membacakan nyaring ini cara yang efektif karena setiap detail dari buku dapat kita tanyakan kepada anak. Pancing anak untuk bertanya karena hal ini untuk meningkatkan daya pikir kritisnya.
Membacakan Buku.
Berbeda dengan read aloud, kalau membacakan buku ini anak memang fokus melihat ke buku kemudian aku atau abinya yang membaca buku.
Memilih Buku
Bermain peran dengan menjadi penjual dan pembeli buku.
Mengajak anak ke Perpustakaan
Selain berkunjung ke perpustakaan untuk mengenalkan aneka macam buku dan tempat juga untuk mengasah kemandirian anak.
Bermain antar paket ke rumah huruf
Agha suka sekali bermain mobil dan pada waktu itu sering sekali paket hadiah mengikuti playdate yang datang ke rumah. Agha memperhatikan hal tersebut dan menirukannya. Timbullah ide untuk bermain peran menjadi pengantar dan penerima paket dimana si kurir ini mengantarkan ke perumahan huruf yang terbuat dari kardus yang dipotong kotak 4 X 4 cm sebanyak 26 huruf .
Memancing ikan yang ada huruf
Menggunaka benang wol kuikat sumpit di salah satu ujung kemudian ujung benang satunya kuikatkan magnet. Setelah membuat ikan dari kertas origami yang ditulisi huruf, kusematkan klip kertas di mulut ikan supaya menempel di mata kail yang berupa magnet.
Sensory play mencari huruf dan menuliskan dalam beras ataupun pasir
Mencari harta karun
Kartu huruf kita sembunyikan dan anak akan mencari. Jika anak sudah berusia 5 tahun bisa dengan menggunakan peta harta karun.
Sedangkan beberapa kegiatan yang dilalukan untuk melatih motorik halus dalam premenulis yaitu Meremas kertas, Menuang, Menyendok, Menggunting, Menyobek kertas, Menggunakan sumpit atau pipet.
Literasi Numerasi
Bermain seperti apa yang kumainkan dengan Agha berhubungan dengan numerasi ? ada beberapa permainan yang kami mainkan yaitu :
Lego
Agha sangat suka bermain dengan lego karena dia bebas berkreasi.
Lego ini bisa untuk mengasah numerasi juga diantaranya :
Membuat angka dari lego.
Pola ab ab, abc abc, abcd abcd dengan warna dan ukuran lego mengikuti pola.
Berhitung
Timbangan
Bermain ini bisa menggunakan alat sederhana yaitu gantungan baju yang kiri dan kanannya terbuka (bentuk C) untuk mengaitkan tali kemudian ujung tali yang lainnya diikatkan ke gelas plastik atau gelas kertas. Agha biasanya memasukkan mobil di kedua sisi untuk melihat mana mobil yang berat dan ringan.
Bentuk Geometri
Bermain kemah dari kasur lipat yang dibentuk segitiga, puzzle geometri dari kardus atau dus, mencari benda yang bentuk sesuai petunjuk misalnya segitiga, kotak, persegi panjang, lingkaran.
Diy
Membuat alat hitung dari kardus yang disebut : Transportable Rechen Maschine dari kardus bekas dan kertas bekas.
Ludo, Halma, Ular tangga, domino, rhemi, Uno.
Bermain peran supermarket atau pasar.
Literasi Sains
Aku mengikuti kelas Ibu Mainstream dimana ibu diajari mengenai bermain sains sederhana tetapi punya dampak luar biasa bagi anak terutama saat ini sehingga salah satu materi yang harus diajarkan ke anak paud mengenai sains ini. Mengapa disebut bermain Stream yaitu sains, teknologi, engineering, art and mathematic.
Permainan dengan sederhana yang kami lakukan yaitu : membuat popcorn, telur berdiri, mobil balon, timbul tenggelam, gunung meletus, pelangi di gelas, hujan, pensil ajaib, air mancur, siang dan malam, melihat bawah laut dari bahan plastik, kertas dan spidol, mengenalkan antariksa dan organ tubuh.
Literasi Digital
Agha memang tidak kami kasih gawai diusia dini. Meskipun dia pernah juga melihat dari gawai saudaranya tapi masih dalam kontrol dan berbatas waktu termasuk menonton televisi. Memang anak usia dini sebisa mungkin tidak dikasih hp atau tv akan tetapi dunia teknologi yang makin maju ini juga perlu diperkenalkan ke anak. Harus dalam bimbingan dan pengawasan serta kesepakatan misalnya setengah jam atau setiap minggu screen time dengan batas waktu juga.
Permainan yang kulakukan untuk tetap mengenalkan teknologi yaitu bermain coding di buku, bermain lego, halma, busy book, membuat laptop dari kardus.
Literasi Finansial
Untuk bermain mengenai finansial ini kulakukan adalah bermain monopoli sederhana, jual beli, mengenalkan dunia perbankan.
Literasi Budaya dan kewargan
Membuat miniatur kota dan peraturan lalulintas serta bermain peran bertamu dan mengenalkan lima tempat ibadah merupakan caraku meningkatkan literasi kewargan ke Agha. Sedangkan dari segi budaya kami membuat peta, bahasa daerah, wilayah Indonesia dengan budaya dan rumah adat, menyanyi lagu daerah, membuat boneka dari gelas kertas dan sedotan.
Meningkatkan literasi dengan bermain karena saat anak main mereka tidak pernah main – main, keceriaan mereka yang alami merupakan wujud kemerdekaan untuk belajar meskipun dilakukan dengan kegiatan yang merupakan dunianya.
Bermain yang kadang dianggap sebelah mata oleh dunia orang dewasa ternyata membawa dampak luar biasa bagi anak jika kita terapkan bermain yang tidak sekedar main. Dampingilah anak dalam tumbuh kembangnya. Bukan kita yang butuh bermain dengan anak tapi kitalah yang butuh bermain dengan mereka. (Nani Nurhasanah-Founder gerakan binar)
Selamat bermain dan salam literasi.
Profil Penulis
Agung Handayani, Fasilitator Ibu Penggerak Sidina Community yang merupakan ibu rumah tangga yang berperan sebagai home educator juga menjajagi dunia kepenulisan dan public speaking. Media sosial untuk mengenal lebih jauh yaitu : @hanie.agung ; hanieagung@blogspot.com ; Fb hanie agung ahha sedangkan ide bermain bersama Agha dituangkan dalam :@muhammad_agha_zyandru_h