Menemukan Tongkat Musa Berkat Merdeka Belajar
Bermainnya adalah belajarnya |
Berawal dari rasa penasaran tentang program merdeka belajar menggiringku untuk mengenal lebih jauh apa itu Merdeka Belajar, Kurikulum Merdeka dan bagaimana aku berperan untuk anakku yang waktu itu mau masuk jenjang SD.
Akhirnya banyak membaca, bergabung menjadi member komunitas Sidina Commuity, mengikuti pelatihan fasilitator Ibu Penggerak menjadi lebih paham akan peranku sebagai ibu dalam mendampingi anakku untuk belajarnya.
Alhamdulillah di sekolahnya sudah menerapkan kurikulum merdeka dan wali kelasnya juga sangat kooperatif sehingga orangtua dapat berkonsultasi untuk mengetahui perkembangan anak anak di sekolah dan bagaimana mendampinginya saat belajar.
MATERI PEMBELAJARAN
Anakku masih kelas 1 SD artinya mengalami transisi dari TK ke Sekolah dasar. Untuk itu saat peralihan ini anak belum bisa sepenuhnya menyerap pelajaran dalam hal ini masih kurang dalam pemahaman.
Contohnya mengenai soal cerita dalam matematika maupun bacaan dalam buku.
"Dunia anak adalah bermain dan merdekanya anak dalam belajar yaitu melalui bermain". Jadi bagaimana anak dapat memahami materi pelajaran itulah menjadi tugasku dan peranku mendampinginya belajar dan berproses tanpa melihat hasilnya terlebih dahulu.
Aku pun mempelajari kembali materi - materi pelajaran anakku. Memikirkan bagaimana materi dapat dipahami anak dengan lebih baik.
BELAJAR MELALUI BERMAIN
Menyadari bahwa masih dalam masa transisi dari TK ke SD serta menyadari bahwa anak saat bermain itu tidak pernah main - main dan bermainnya itu adalah belajarnya, maka saat mendampingi anakku belajar aku menjelaskan apa yang dia kurang paham dengan memggunakan media permainan.
1. Untuk memahami bacaan kuajak anakku membaca nyaring atau bermain kuis kata dan kalimat hal ini akan memperkaya kosakata dan pemahaman bahasa yang lebih baik dengan menenangkan.
2. Seringkali anakku masih kurang memahami soal dalam matematika jadi aku membuat permainan dengan Lego misalnya untuk menghitung panjang suatu benda, dengan jengkal, dengan langkah untuk menghitung jarak, membuat timbangan dari gantungan baju untuk mengetahui berat dan ringan, juga bermain science dengan metode STrEAM.
3. Pertambahan dan pengurangan juga kulakukan dengan bermain. Baik menggunakan aparatus maupun melalui hitungan dengan menggunakan jari dan cara hitung dengan media kertas. Bermain ular tangga, dan Donal bebek ikut meramaikan permainan kami.
4. Story telling, bermain puzzle juga coding ikut menyertai saat mendampingi anakku belajar.
Itulah merdeka belajar yang kulakukan dalam mendampingi anak belajar.
MENEMUKAN TONGKAT MUSA
Aku seorang ibu rumah tangga yang menyadari peran sebagai ibu yang merupakan pemelajar sejati karena yakinku adalah sebelum anakku belajar maka aku dulu yang harus belajar. Mendampingi anak untuk belajar yang merdeka yang berarti bukan bebas dari belajar tapi bagaimana anak dapat memahami dan menerima pelajaran dengan cara menyenangkan.
Seringkali kegiatan yang kulakukan ku posting di story WhatsApp. Kemudian aku mengusulkan di lingkungan untuk.mengajak anak membaca dan bermain STrEAM meskipun ku sadar buku buku yang kumiliki masih terbatas.
Alhamdulillah sambutan dan respon positif membuat kegiatan berjalan selama setahun. Sempat berhenti karena mudik dan ujian sekolah. Kemudian ada tetangga yang meminta anaknya untuk diajari dengan metode yang biasa kulakukan dengan anakku.
Alhamdulillah dua orang tetangga memberikan kesibukan baru buatku dengan menjadi guru les untuk anaknya.
Itulah tongkat Musa yang kutemukan setelah menerapkan merdeka belajar dimana menjadi guru les sebagai ladang pencaharian untuk membantu perekonomian keluarga. (AH)
0 komentar