Lebih Dekat dengan Kurikulum Merdeka
Pada hari Sabtu, 13 Juli 2024 di Graha Hartika, Bekasi diselenggarakan acara Kumpul Member Sidinacorp.com Jawa Barat dan Banten.
Acara berlangsung meriah dan seru terutama ibu ibu menambah ilmu dari para narasumber mengenai Kurikulum Merdeka, apa sih peran ibu dalam Kurikulum Merdeka dan yang disukai ibu ibu yaitu taburan hadiah baik games, doorprize, sesi tanya jawab selain itu anak anak juga dapat hadiah.
Makanan dan snack yang lezat dan mengenyangkan Alhamdulillah 🥰
Susi Sukaesih, Founder Sidina Commuity |
❤️ Bapak Anang Ristanto, S.E. (Plt Kepala BKHM Kemdikbud.go.id )
Dalam membuka acara Bapak Anang Ristanto mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT dan salam serta rasa terimakasih kepada Bapak Anindito Aditomo, Mba Ainun, Mba Susi founder Sidina Commuity, Ibu - ibu yang sudah hadir dalam keadaan sehat dan bahagia untuk mengikuti sosialisasi tentunya terkait program kemdikbudristek dengan tema Peran Orang Tua dalam Implementasi Kurikulum Merdeka.
Selain itu secara khusus juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Mbak Susi Sukaesih yang selalu setia berkolaborasi dengan BKHM dan kemdikbudristek untuk bersama-sama memajukan pendidikan.
Menurut Bapak Anang, orang tua merupakan salah satu bagian penting dari pusat pendidikan jadi keluarga, sekolah, masyarakat dimana ketiganya memiliki peran di dalam proses pendidikan dan pembelajaran saat ini, serta saling mengisi dan memperkuat satu dengan yang lainnya. Tentunya orang-orang yang memiliki peran yang sangat besar adalah orangtua mau berapapun usianya maupun tingkat pendidikannya.
Anak-anak yang berprestasi juga tentunya tidak terlepas dari peran dari orang tua sehingga peran orang tua sangat diperlukan untuk menggali potensi dan memiliki karakter yang menjadi lebih baik.
Kurikulum Merdeka merupakan sebuah kebijakan yang lebih efektif untuk memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru dalam menentukan metode pembelajaran, dan potensi lingkungannya sehingga saat itulah yang akan berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Orang tua memberikan dukungan moral dan juga fisik karena anak akan merasa lebih termotivasi dan bersemangat dalam hidup dan pembelajaran. Jika orang tua juga mendukung dan selalu hadir untuk mendampingi anak-anak dalam belajar dan orang tua merupakan tokoh panutan bagi anak-anaknya, keteladanan yang baik. Orang tua akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak dalam belajar, menunjukkan rasa ingin tahu, kritis yang sangat ingin belajar maka anak-anak pun juga mengikuti.
Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengembangkan minat dan bakatnya, orang tua dalam hal ini juga dapat berperan dengan mengidentifikasi minat dan juga bakat dari anak-anaknya serta memberikan fasilitas dan dukungan yang di perlukan untuk mengembangkan potensi anak-anak kita dan dengan demikian maka anak kita akan dapat berkembang sesuai dengan potensi masing-masing, menekankan pada pengembangan kreativitas dan kemandirian siswa. Orang tua dapat memberikan ruang bagi anak untuk berekspresi, mencoba belajar dari pengalaman. Harapannya anak-anak akan menjadi lebih kreatif dan mandiri dalam menghadapi tantangan belajar.
Pesan Bapak Anang yaitu di era globalisasi ini di mana teknologi komunikasi juga sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak yang tentu juga perlu ada peran orang tua dalam pendidikan anak yang semakin kompleks. Merdeka Belajar adalah langkah maju dalam sistem pendidikan kita namun keberhasilan sangat tergantung pada sinergi antara sekolah, guru dan juga orang tua dan pada kesempatan kali ini mari kita bersama-sama mendukung anak-anak kita dalam mengejar pendidikan mereka yang berkualitas sehingga mereka nantinya dapat menjadi generasi yang cerdas, kreatif dan berakhlak mulia menjadi generasi emas. Selain itu juga mengajak Ibu - ibu bergerak bersama untuk pendidikan di Indonesia dan tentu dengan wadah komunitas. Salah satu caranya dengan melaksanakan peran sebagai orang tua dengan baik dalam mendukung implementasi kurikulum merdeka.
❤️ Bapak Anindito Aditomo, S.Psi., M.Phil., Ph.D (Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan)
Dalam kesempatan ini, Bapak Nino ( Panggilan akrab beliau), mengungkapkan bahwa selain siswa yang belajar diharapkan memang guru juga punya keinginan untuk belajar lebih lanjut, orangtua juga punya keinginan yang sama untuk belajar maka pendidikan akan lebih baik untuk anak.
Filosofi merdeka belajar merupakan gagasan dari Ki Hadjar Dewantara dimana gagasan beliau jauh melampaui jamannya yaitu mengenai pembelajaran diferensiasi.
Metafora pendidikan sebagai akar atau kebun, guru sebagai tani yang menumbuhkan anak sesuai dengan kodratnya. Merdeka belajar bukanlah hal baru yang sekarang diterjemahkan menjadi sistem yang utuh
Tujuan pendidikan dari sisi individu yaitu : siswa menjadi manusia yang mandiri, bisa berdiri atas kekuatan sendiri, berpikir merdeka yang tidak tergantung dari orang tua atau orang lain dalam pengambilan keputusan. Sedangkan sisi masyarakat yaitu siswa dapat menjadi manusia yang peduli kepada masyarakat dan ada empatinya.
Proses pembudayaan menjadi institusi nilai-nilai kultural, moral, spiritual, sosial kita kepada generasi selanjutnya. Supaya anak kita tidak hanya dari satu sisi saja yang berpikir kritis, kreatif tapi tidak peduli pada masyarakatnya, kita yang akan susah jadi sesuai filosofi Ki Hadjar Dewantara yaitu dibikin keduanya yaitu kita bikin anak merdeka, berpikir kritis, kreatif tapi sekaligus anak - anak yang peduli secara sosial. Mereka tahu bahwa tujuan mereka dalam hidup tak hanya sukses untuk dirinya sendiri tetapi sukses juga membangun komunitas seperti komunitas Sidinacorp.com ini yang tumbuh dari bawah untuk saling belajar, saling menguatkan sehingga proses pendidikan menjadi lebih baik dimana hal tersebut merupakan perwujudan dari nilai - nilai Ki Hadjar Dewantara.
Yang dimaksud dengan gagasan melampaui jamannya bisa ditemukan di teori atau filosofi pendidikan barat dimana kita mengenal pendidikan memiliki dua wajah yaitu kreatif - inovatif dan implikasi. Dimana menciptakan yang baru maka yang lama akan ditinggalkan.
Era kecerdasan buatan seperti saat ini mesin tidak hanya mencari informasi tapi juga menciptakan, menganalisis di internet, mengevaluasi dan memberikan informasi baru kepada kita berupa karya tulis, gambar, video. Hasil dari belajar hal yang baru akan mengganggu yang ada sebelumnya, pekerjaan yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh sarjana misalnya dulu asisten yang menganalisa sekarang ada AI dimana bisa lebih cepat dan akurat.
Anak kita akan menjadi pelaku dari inovasi. Sisi pertama dari tujuan pendidikan, anak kita sebagai manusia merdeka yang hasilkan inovasi - inovasi yang mewarisi nilai luhur kebangsaan kita yaitu filsafat bangsa kita adalah Pancasila. Lima nilai luhur yang tertuang dalam sila Pancasila yang kita wariskan kepada generasi selanjutnya.
Maka kurikulum merdeka, standar kompetensi kelulusan yaitu kompetensi dan karakter yang bicara lebih tentang individu sebagai manusia merdeka yang inovatif literasi, numerasi, bernalar kritis, berpikir kreatif, kemandirian itu adalah kompetensi dan karakter yang lebih banyak bicara mengenai kapasitas individu yaitu inovator berdaya, mandiri juga berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong. Kita bicara tentang nilai-nilai keindonesiaan yang kalau anak kita berhasil menumbuhkan nilai-nilai itu mereka bukan sekedar menjadi individu yang inovatif tetapi akan tahu mereka punya tanggung jawab sosial dan ini terbukti.
Saat ini yang monopoli sekarang adalah teknologi kecerdasan buatan yang tidak memiliki rasa tanggung jawab sosial teknologi bisa merusak masyarakat kalau mereka yang dipikirkan hanyalah keuntungan buat perusahaan mereka akan memaksimalkan profit bagi perusahaan menggunakan teknologi tanpa peduli dampaknya kepada masyarakat.
Dalam proses mencapai tujuan hidup tercermin dari dua hal yaitu :
1. metafora, pendidikan merupakan proses menumbuhkan, proses menyediakan ladang yang subur menyediakan lingkungan yang baik bagi optimalnya tumbuhnya benih-benih yang unik misalnya benih padi jangan dipaksa menjadi benih singkong jadi tugas guru adalah menyadari apa keunikan kelebihan dan kekurangan anak serta menyediakan lingkungan yang cocok supaya anak bisa tumbuh dan berkembang secara optimal menjadi versi terbaik dirinya.
Kurikulum Merdeka mengurangi materi di akademiknya karena kurikulum dibuat oleh akademisi dan ahli jadi paham jika ilmu pengetahuan dia sangat penting sehingga orang Indonesia belajar dari ilmunya. Misalnya ahli sejarah anak akan disuruh menguasai atau belajar begitu banyak informasi sejarah ini yang diubah di Kurikulum Merdeka materi yang berlebih dikurangi karena filosofi Ki Hajar Dewantara dan semua anak itu bakat minatnya ada di bidang akademik ada juga yang di bidang lainnya contohnya di bidang sosial misalnya mampu mengatasi konflik itu termasuk bakat dan potensi yang luar biasa yang dibutuhkan masyarakat ada juga anak yang berbakat dalam seni budaya dan olahraga.
Jika 100% bahan pelajaran kita wajibkan untuk dituntaskan maka anak yang bakatnya beragam tadi merasa tidak bakat dalam akademik merasa bodoh dan tertinggal karena yang dipelajari hanya akademis saja merasa terasing di sekolah, merasa bodoh dan dilabeli nakal maka anak tersebut akan mencari validasi terhadap harga dirinya, siapa dirinya dengan melakukan kegiatan yang merusak untuk itulah kita kurangi materi wajib dan ada materi untuk pembelajaran berbasis proyek yang diharapkan dapat mengakomodasi dan menstimulasi bakat anak.
Di kurikulum merdeka bakat dihargai sehingga sebagai bagian utama dari tujuan pembelajaran dan dari kurikulum itu sendiri. Project ini menjadi wajib atau menjadi bagian yang utuh bukan ekstra atau tambahan tetapi adalah bagian inti dari kurikulum dan pembelajaran.
2. Tut Wuri Handayani yaitu peran sebagai pendidik multidimensi memberi teladan dan mendampingi anak dalam belajar sehingga anak-anak menjadi pribadi yang mandiri dan orang tua sebagai support sistemnya.
Materi yang disampaikan guru terlalu banyak akan menyusahkan guru yang harus menuntaskan materi yang banyak seperti di kurikulum sebelumnya.
Guru mengembangkan potensi anak dan karakternya. Buku paket hanya sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan. Sekarang sekolah tidak ada ujian nasional karena kalau masih diberlakukan maka guru hanya akan mengejar materi dan apakah hal itu akan membuat sekolah dapat meningkatkan literasi, numerasi, karakter anak?
Sekolah dan guru belajar untuk meningkatkan cara pembelajaran kepada murid sehingga anak lebih cinta belajar, kerjasama, berprestasi dan berkarakter.
Contoh tentang PPDB yaitu ada sekolah favorit jadi tidak bisa memilih murid yang diterima yang pandai saja. Beragam. Hal ini menjadi tantangan bagi sekolah dan murid untuk sama sama berusaha. Sedangkan untuk sekolah non favorit tidak akan kekurangan murid. Sekolah dan anak juga lebih berusaha.
Contoh P5 yang sama sekali tidak harus mengeluarkan biaya tambahan yaitu pemilihan ketua OSIS dimana anak lebih terlibat, pemikiran tentang partisipasi, dan demokrasi. Hal itu bisa dilakukan saat jam pelajaran.
Karakter bisa distimulasi Peran orang tua berdialog dengan kepala sekolah dan punya daya tawar misalnya dalam mereview panduan dan regulasi untuk evaluasi.
Intinya anak itu mempunyai keterampilan belajar, guru dan orang tua juga perlu belajar.
📚Dalam P5 yang penting itu tujuan tercapai. Termasuk Pramuka, asalkan kegiatan yang dipilih sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
📚Kelulusan 100 persen
Sekolah tidak harus meluluskan atau menaikkan semua murid. Tapi tidak naik kelas atau tidak lulus menjadi putusan terakhir. Nilai anak kurang jika tidak naik kelas akan merasa malu, merasa tertinggal, dan down akibatnya bisa merusak proses belajar anak tersebut.
Tapi jika tidak naik kelas dianggap sebagai kepuasan terbaik dan dapat mendorong anak belajar lebih lanjut maka dibolehkan.
📚Tentang aplikasi untuk guru
Tidak usah terbebani. Tugas kepala sekolah menggunakan aplikasi itu supaya lebih mudah dan sebelum diberikan juga ada proses belajar mengenai aplikasi tersebut.
📚 Kurmer ganti kah karena istilah ganti Mentri ganti kurikulum
Kurikulum 2013 itu bukan hanya satu Mentri tapi empat Mentri. Kurikulum Merdeka sudah menjadi kurikulum nasional. Tidak berubah tapi untuk perubahan mungkin ada. Kebermanfaatan sudah dirasakan oleh banyak pihak
📚 Anak usia dini belum perlu untuk tes bakat minat, lebih penting untuk baca buku yang banyak supaya anak punya banyak pilihan, punya pengalaman menyenangkan dan diberi motivasi baik dari dalam dan luar.
Jaman sekarang adalah jaman yang sangat menantang sebagai orangtua. Anak mudah terpapar nilai yang sangat beda dengan segala macam perubahan dan distraksi atau godaan yang banyak. Pendidikan tidak hanya bisa disekolah, di rumah juga ada yang sama. Misalnya di sekolah dilarang bergawai saat jam pelajaran maka di rumah pun diberlakukan peraturan yang sama.
Peran orang tua yaitu :
1. Sebagai pihak yang memberikan peneguhan anak, bisa menerima kelebihan dan kekurangannya, memberikan cinta yang menjadi modal dan harga diri yang kuat bagi anak untuk tidak mencari validasi dari luar
2. Perlu cara menjadi orang tua yang baik yaitu bagaimana menerapkan belajar, gaya pengasuhan yang tidak otoriter dan diktator tapi juga punya nilai aturan yang ditegakkan dengan cara anak menjadi lebih paham dan mampu meregulasi diri. Hadirlah, dengarkanlah dan pahami anak, karena mereka butuh kita sebagai orang tua yang hadir dengan hati untuk anak - anak.
❤️ Ibu Ainun Niswati, (Tenaga Ahli Staf Khusus Mendikbudristek Bidang Komunikasi dan Media)
Ibu Ainun mengatakan bahwa setiap ada perubahan itu tidak menyenangkan pasti ada penolakan karena dengan perubahan itu mengganggu kenyamanan kita. Misalnya Guru biasa mengajar berpuluh tahun seperti ini terus ganti, biasa membuat laporan administrasi terus ganti menggunakan aplikasi, kita biasa cari ukur anak kita pinter atau tidak ya dengan melihat nilai raportnya, rankingnya.
Orang tua yang tahu anaknya jago apa, belajarnya bagaimana. Karena dengan hal itu adalah cara paling gampang untuk mengukur kesuksesan menjadi orangtua dengan anaknya masuk 10 besar. Padahal anak yang jago menari itu juga pintar. Kita berpuluh tahun terjebak dalam siklus dimana orang tua sekolahkan anaknya supaya keterima di sekolah favorit jenjang berikutnya.
Jadi anak belajar dengan tujuan untuk keterima di jenjang pendidikan favorit.
Tidak ada manusia yang malas, yang ada karena anak itu tidak menemukan trigernya atau pendorongnya.
Kalau anak tidak mau belajar bisa jadi karena dorongan yang diberikan tidak pas atau mengalami hal - hal yang tidak pas.
Mengejar nilai akademis atau raport itu bukan pembelajaran yang menyenangkan karena anak merasa dia diukur hanya dari nilai raport. Bagaimana cara anak jatuh lalu semangat untuk bangun tidak diperhitungkan karena hanya mengukur dari prestasi sang anak.
Pentingnya anak mempunyai kemampuan belajar. Berubah itu tidak hanya kurikulum saja tapi juga apa itu pendidikan dan bagaimana cara anak jadi pemelajar sepanjang hayat. Jaman sudah berubah. Manusia yang berkarakter itu sangat penting. Anak tidak mudah menyerah.
Filosofi dasar yang menghargai proses dan tidak hanya hasil saja. Setiap tahapan ada tantangan, dan ingin jadi manusia sukses haruslah menjadi pemelajar sepanjang hayat, merdeka, tidak menyerah, mandiri, karena kita tidak bisa selamanya mendampingi anak.
Anak senang belajar, sekolah aman, menyenangkan.
📚 Anak akan diwadahi sesuai fokus bakat anak dimana jadi yang dikurang pembelajaran wajibnya atau dibuat lebih ringkas jadi anak bisa les sesuai bakat tidak perlu les akademis. Untuk mata pelajaran pilihan bisa sebanyaknya asal mampu dan anak tahu bebannya karena bisa diukur.
Saat anak kelas 1 SMP ajaklah anak bicara, mau pilih apa jurusannya, intensif yang dipelajari apa.
📚 Anak usia dini distimulasi sesuai dengan STPPA yaitu 6 aspek perkembangan. Sebenarnya calistung itu tidak hanya tingkat dasar tapi dari SD sampai universitas.
Di Indonesia buta huruf 0 tapi literasi ( baca ) rendah karena diajari baca huruf jadi tidak bisa memahami bacaan, tidak paham pertanyaan.
Transisi paud ke SD tidak melarang belajar calistung yang pokok adalah enam kecakapan dasar itu terasah. Termasuk kemampuan emosional dari dasar. Calistung ini harus diajarkan sampai anak sudah besar.
Persaingan dimanapun ada, ingatkan orangtua bahwa calistung boleh tapi enam kecakapan dasar itu lebih penting, mampu menyuarakan suaranya, dan menghargai diri sendiri.
Orang tua sebagai role model anaknya.
Teladan orang tua 40%
Doa orang tua 40%
Nasehat 20%
Semoga bermanfaat dan menjadikan lebih paham lagi mengenai Kurikulum Merdeka dan apa peran orang tua serta bagaimana program Merdeka Belajar (AH)
0 komentar