Menarilah Penaku


Dulu saat pelajaran Bahasa Indonesia ada materi yang paling tidak kusukai yaitu mengarang. Karena merangkai kata untuk menjadi sebuah karya yang bisa dibaca oleh guru itu sangat susah bagiku. 

Kecintaanku pada membaca dimulai saat mengenal majalah Bobo, Nina, dan Lima Sekawan. Hal itu belum memancingku untuk mau mendalami dunia tarian pena. 


Sewaktu menunggu masa transisi dari SMK ke kuliah, aku mulai mengenal majalah cerpen Ceria, majalah Anita dan Aneka. Saat membaca majalah Ceria sering aku berangan yang menjadi tokoh tersebut kemudian aku mulai mencoret buku dengan kisah yang kurangkai seperti cerpen di majalah Ceria.


Keasyikan menarikan pena dengan kisah percintaan anak remaja membuatku ketagihan untuk menulis di buku ataupun kertas saat ide tiba-tiba melintas tanpa permisi. Ketika sudah memasuki bangku perkuliahan, lanjut bekerja membuatku tidak meneruskan tarian penaku. 


Suatu hari setelah jeda yang sangat lama, kutertarik mengikuti sebuah kulwap atau webinar mengenai menulis dimana narasumbernya mengatakan menulis itu ya menulis saja. Menulislah dengan hati karena apa yang disampaikan oleh hati akan sampai pula ke hati. 

Kemudian mendapat hadiah sebuah buku yang berjudul: "Mahir Menulis Apapun" membuatku mulai tertarik ke dunia kepenulisan kembali terlebih rasa penasaranku karena banyak teman mengatakan saat komunikasi di dunia Maya obrolan yang kuketik susah untuk dipahami karena terlalu berbelit 😆


Buku Antologi 

Suatu keberanian saat aku mulai menulis dengan mengikuti kompetisi menulis buku antologi di Nulis Yuk dengan judul "Foto Terindah". Awalnya ragu tapi mengingat tulisan dapat menyembuhkan luka tak berdarah dan menuangkan rasa yang tak terungkap akhirnya kutuliskan naskah mengenai anak pertamaku yang baru lahir kemudian meninggal dunia.

Ada perasaan plong dan nyaman ketika semua rasa kutuangkan dalam ramuan kata menjadi sebuah naskah yang alhamdulillah lolos seleksi dan berhak dimasukkan dalam buku antologi "Foto Terindah" dengan jumlah penjualan lebih dari 100 eksemplar dimana aku berhasil menjual sebanyak 8-10 buah buku. Prestasi yang sungguh membuatku terpana dan bersyukur. 



Kemudian 11 buku antologi lainnya lahir dengan begitu cepatnya tanpa kusadari sudah mengikuti beberapa kali kelas menulis, sarapan kata KMO dan menjadi anggota Kelas Literasi Ibu Profesional dimana setiap hari mengirimkan tulisan sebanyak 300 kata atau lebih. Hal itulah yang membuatku banyak latihan menulis.


Blog

Dunia blogger kutahu pertama sebenarnya dari awal munculnya blog. Akan tetapi pada waktu itu masih berkutat dengan pekerjaan sehingga tidak membuatku tertarik untuk mengenal lebih jauh dunia blog ini. Hingga akhirnya pada tahun 2021 saat mengikuti rangkaian materi untuk menulis buku antologi "Kelana Maaf", kuberkenalan dengan blog dan mulai menulis di blog.


Pada saat Trained of training Ibu Penggerak tanggal 5-7 November 2021 kuberkenalan dengan mba Chichi dari Kumpulan Emak Blogger. Darinya kubelajar mengenai dunia blog meskipun aku belum nyemplung 100 %. 


Memang sudah banyak tulisan yang kubuat di blog akan tetapi belum banyak orang yang mampir untuk membaca. Hal ini menjadi pertanyaan besar buatku hingga akhirnya aku ikut Zoominar Jumat Pintar yang merupakan program rutin dari sidinacorp.com  yaitu mengenai blogger oleh Mba Tanti Amelia yang kemudian membuatku konsultasi secara pribadi dengan beliau yang merekomendasikan untuk konsultasi juga dengan mba Alaika Abdullah. 


Pelatihan Peningkatan Kapasitas Menulis 

Pada tanggal 13 Juni 2024 di WhatsApp grup sidinacorp.com ada pengumuman mengenai dibukanya seleksi calon peserta Pelatihan Peningkatan Kapasitas Penulisan untuk Komunitas yang diselenggarakan oleh Biro Kerja Sana dan Hubungan Masyarakat (BKHM) kemdikbud.go.id dalam rangka mewujudkan semangat keberlanjutan Merdeka Belajar. 


Kuberanikan diri untuk mengikuti seleksi dengan mengisi form pendaftaran dengan data diri dan karya tulisan di blog yaitu : https://www.agunghandayani.com/2024/06/gebyar-karya-p5-sdn-srengseng-sawah-07.html .


Hari pengumuman pun datang juga yaitu tanggal 27 Juni 2024. Ada 40 peserta yang lolos ikut pelatihan dimana ada 119 yang mendaftar ikut seleksi. Alhamdulillah namaku tertera di lembar pengumuman resmi dari BKHM kemdikbud.go.id . Kabar bahagia ini tak lupa kuberitahukan kepada suami dan anakku. 


  • Pelatihan Hari Pertama

Rabu, 3 Juli 2024 dengan menaiki kereta KRL menuju stasiun Cawang dimana sudah menunggu seorang ibu yang memiliki empat jagoan yaitu mba Mila Fitriana yang menemaniku menuju hotel Santika Premiere di Slipi Jakarta Pusat. Alhamdulillah sudah banyak teman yang hadir dan kami pun bersantap siang di restoran hotel. 



Pukul 14:00 acara pelatihan pun dimulai yang dibuka oleh ketua Panitia yaitu Bapak Anandes Langguana yang melaporkan mengenai tujuan diadakan pelatihan penulisan dan jumlah anggota komunitas mitra kemendikbudristek yang sudah lolos seleksi dan hadir di acara ini. 



Sambutan pertama oleh Bapak Anang Ristanto, Plh Kepala BKHM kemendikbudristek yang mengungkapkan rasa terimakasih kepada panitia, narasumber dan para peserta pelatihan yang berasal dari beberapa wilayah di Indonesia, sekaligus membuka acara pelatihan. Beliau mengharapkan kepada semua peserta pelatihan untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya dan dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya, mengembangkan keterampilan menulis yang lebih baik dan mampu menghasilkan karya yang berkualitas. 

Harapan lainnya adalah dapat meningkat juga kualitas pendidikan melalui pengembangan keterampilan menulis, menulis yang efektif dalam upaya mendukung program pendidikan yaitu merdeka belajar yang berkelanjutan melalui konten maupun tulisan yang kreatif dan menarik.


Bapak Anang juga menyampaikan bahwa tujuan dari pelatihan ini adalah : untuk meningkatkan kemampuan menulis karena menulis adalah keterampilan dasar yang sangat penting dalam dunia pendidikan dan kemampuan menulis yang baik tidak hanya membantu dalam menyampaikan informasi dan juga pengetahuan tetapi juga dalam mengembangkan pemikiran kritis dan kreatif. 

Dalam konteks pendidikan, menulis mempunyai peran yang strategis yaitu dapat menginspirasi dan mengedukasi, memberikan dampak yang positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan juga pembelajaran. 


Sambutan yang kedua mengenai Pembekalan komunitas mitra kemendikbudristek oleh Ibu Ainun Niswati, tenaga ahli staf khusus mendikbudristek bidang komunikasi dan media. Beliau menyampaikan hal mengenai pentingnya komunitas dalam mendukung dan mensosialisasikan kebijakan pemerintah dalam hal ini program Merdeka Belajar yang lahir karena mengingat filosofi dari Ki Hajar Dewantara yaitu belajar bisa dimana saja dan siapa saja bisa menjadi guru. Artinya anak - anak belajar tidak harus di sekolah yang bersifat pasif mendengarkan uraian dan penjelasan guru dengan duduk manis. Belajar bisa di luar sekolah bahkan di taman dan di rumah pun bisa menjadi tempat yang menyenangkan untuk menambah ilmu. Guru tidak harus yang mengajar di kelas dan sekolah tapi ketika kita berjumpa dengan orang yang ahli ataupun mempunyai kualifikasi di bidang tertentu dan kita mendapat ilmu darinya. 


Komunitas Merdeka Belajar ini diharapkan untuk lebih mensosialisasikan kepada masyarakat secara langsung tapi juga bisa melalui tulisan dan konten yang menarik dan kreatif serta mengedukasi dan informatif. Selain itu juga ada feedback dari komunitas yang dapat menjadi bahan masukan mengenai bagaimana kebijakan merdeka belajar ini di lapangan. Menutup sambutannya Ibu Ainun juga mengatakan mengenai ajaran dari Ali bin Abi Thalib yaitu : didiklah anakmu sesuai dengan jamannya.



Narasumber pertama di hari perdana pelatihan ini yaitu Ibu Budiana Indrastuti, Kepala UKK UI Publishing, yang mengambil tema : Teknik Menulis Karangan Khas ( Feature). 

Materi beliau daging banget yaitu membahas mengenai alasan menulis, berapa orang Indonesia yang membaca sebuah tulisan yang ternyata dari data UNESCO disebutkan bahwa dari 1000 orang hanya 1 saja yang membaca artinya kita harus bersaing memperebutkan satu orang pembaca ini. Wow 😱 


Lima cara jitu membuat Hook ( tidak panjang, relevan dengan pembaca, menarik, tidak dibuat-buat, konsisten dengan tujuan tulisan), 5W 1 H dan Copy the Master. 


  • Pelatihan Hari Kedua

Pagi hari setelah sarapan, pelatihan pun dimulai dengan narasumber bapak Dwi Santoso dari Kumparan. Beliau menyampaikan mengenai : Belajar Cepat Story telling

Saat ini jamannya media sosial. Jika dulu hanya ada media cetak dengan jurnalis sebagai penulis berita tapi di media sosial siapapun bisa menjadi penulis cerita karena di media sosial ini orang pengen cerita apa yang dia alami, apa yang akan dia lakukan, apa yang dia lihat. Kalau penulisan berita ada aturannya sedangan menulis di media sosial tidak ada aturannya asalkan tidak melanggar UU ITE.

Kita bahkan lebih cepat memahami buku cerita ataupun apa yang kita baca di media sosial dibandingkan tulisan di media cetak atau buku pelajaran sekalipun.

Media sosial ini dapat dimanfaatkan dengan baik asalkan dikemas dengan menarik.


Nah sebelum menulis supaya media sosial atau bahkan buku cerita kita itu menarik, perlu juga kita pelajari terlebih dahulu apa itu kerangka umum cerita dimana ada 3 yaitu :

📚 Introduksi misalnya pengenalan karakter

📚 Konflik mengenai masalah yang terjadi

📚 Konklusi solusi atau terjawabnya pertanyaan akhir dari masalah. Yang menarik adalah jika bagian akhir ini tidak diduga jawabannya atau diluar pemikiran, yang biasa kita sebut Twist.


Selain itu tulisan kita perlu menjaga pembaca untuk tetap ikut alur yang kita tulis karena merasa terikat dengan tulisan kita dan bagaimana membangun klimaks, pandai mengarahkan pesan ke hati atau rasa baru ke kepala atau logika.


Itulah materi daging dari Pak Dwi yang membuatku jadi mengerti kalau tulisan itu bisa dibuat story telling.


Materi kedua yaitu SEO disampaikan oleh Mas Radius Aryanto, CEO PT Ruang Henti Digital. Saat menjelaskan materi para peserta termasuk aku sekalian praktek membuat web. Jadi paham benar dari awal sampai menjadi sebuah blog yaitu https://akucarakamb.my.id

Wah Masya Allah banget dan bersyukur banget bisa ikut pelatihan ini terlebih saat rencana tindak lanjut oleh Bu Susi Sukaesih selaku founder Sidina Commuity menyuntikkan semangat kepada kami untuk menorehkan tulisan yang akan menjadi kenangan dan cerita buat anak cucu kita.



Semoga bermanfaat (AH)
















































0 komentar